Rasulullah & Pengemis Buta
>> Wednesday, December 10, 2008
Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya. "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya"
Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahawa yang menyuapinya tu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abu Bakar R.A. berkunjung ke rumah anaknya Aisyah R.A. yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu.
"Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?"
Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja"
"Apakah Itu?" tanya Abu Bakar RA.
"Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana" kata Aisyah RA.
Keesokan harinya Abu Bakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.
"Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?"
Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja"
"Apakah Itu?" tanya Abu Bakar RA.
"Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana" kata Aisyah RA.
Keesokan harinya Abu Bakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, "Siapakah kamu?"
Abu Bakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa (mendatangi engkau)"
"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku" bantah si pengemis buta itu
"Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut,setelah itu ia berikan padaku" pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya,orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW"
Abu Bakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa (mendatangi engkau)"
"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku" bantah si pengemis buta itu
"Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut,setelah itu ia berikan padaku" pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya,orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW"
Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan AbubakarRA, dan kemudian berkata "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia"
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA. Saat itu juga dan sejak hari itu menjadi Muslim.
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA. Saat itu juga dan sejak hari itu menjadi Muslim.
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu terdapat contoh ikutan yang baik bagi kamu, iaitu bagi orang yang sentiasa mengharapkan (keredaan) Allah s.w.t. dan (balasan baik) hari akhirat serta dia pula menyebut dan mengingati Allah s.w.t. banyak-banyak (dalam masa susah dan senang).” (Surah al-Ahzab, ayat 21)
p/s: Sungguh mulia apa yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w.
3 komentar:
ya Allah..
mulianya Rasulullah..
n hinanya daku
kalo kite tolong org,
kdg2 terdetik rase nk dibalas pertolongan kite.
kalo kite terase ngn kwn,
berterusan ambik ati atau gaduh
huuu....
apa2 pun ikhlas tu penting ;) rajen yep hantar komen.. bgus2 truskan menyokong ;)
kita pn patut mencontohi rasulullah dlm setiap tindakan..
jika nak buat sesuatu, datangkan perasaan dahulu,, kalau rasulullah di tempatku, adakah baginda akan buat sekian-sekian..
mugki boleh diambil pengajaran.. wallahualam
Post a Comment